Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Langkat saat aksi unras |
Kampus-medan.com - Hari ini Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Langkat (Gempala) kembali melakukan aksi unjuk rasa (unras) di depan kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Medan. Kamis (11/02/2021)
Adapun tujuan mereka ialah mempertanyakan laporan yang pernah mereka buat tentang dugaan penyalahgunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2019 dari pemerintah pusat kepada pemerintah kabupaten Langkat.
Kokoh Bangun sebagai kordinator lapangan (Korlap) mengatakan kedatangan mereka ingin memperjelas pengaduan Gempala beberapa minggu lalu terkait pemberantasan korupsi yang diduga terjadi di pemerintahan kabupaten (Pemkab) Langkat.
“Hari ini kami kembali datang untuk mempertanyakan sudah bagaimana laporan yang pernah kami buat ke Kejatisu tentang kasus dugaan korupsi yang ada di kabupaten Langkat, kami melihat bahwasannya Kejatisu kurang mengindahkan laporan kami sedangkan sudah jelas tertulis setiap laporan yang berbau korupsi wajib di proses, sedangkan sudah sejauh ini kami belum mendengar sudah sejauh mana laporan ini,” ujar Kokoh.
Mereka merasa kecewa, sebab laporan mereka seolah tidak ditindaklanjuti Kejatisu, juga mengatakan kalau laporan mereka juga ditembuskan ke Mahkamah Agung di Jakarta.
“Apakah hari ini Kejatisu bermain mata dengan Bupati Langkat selaku terlapor dari laporan kami dan terkait laporan yang kami buat dan kami tembuskan ke Mahkamah Agung?. Sedangkan sudah jelas terkait DAK yang kami duga diselewengkan Bupati Langkat, tapi tidak juga dijadikan landasan oleh Kejatisu untuk memproses laporan kami, itu artinya kami berhak menduga kalau disini ada permainan,” lanjutnya lagi.
Mereka mengatakan tidak akan berhenti menyuarakan kebenaran demi kemajuan kabupaten Langkat yang bebas dari lakon dugaan korupsi, dan akan menghasirkan massa yang lebih besar bila laporan mereka tidak ditindak lanjuti.
“Kami Gempala tidak akan berhenti menyuarakan kebenaran untuk membuat kabupaten Langkat bersih tanpa korupsi, kalo hari ini Kejatisu masih bermain mata dengan bupati Langkat kami tetap akan kembali kesini bahkan akan membawa massa yang lebih besar sampai pada akhirnya laporan kami di proses untuk ditindaklanjuti terkait kasus korupsi yang terjadi di wilayah kabupaten Langkat,” tutupnya.
Editor: Redaktur