Kampus-Medan.Com
Kampus-Medan.Com
Online
Halo 👋
Ada yang bisa kami bantu?

Nurul Terharu!! Mahasiswi Cantik ini Dapat Hadiah Sepeda Motor dari Rektor USU

Nurul Terharu..Mahasiswi USU ini Dapat Hadiah Sepeda Motor dari Rektor

Nurul Terharu!! Mahasiswi Cantik ini Dapat Hadiah Sepeda Motor dari Rektor USU

  • Diposting oleh : Redaksi
  • pada tanggal : Februari 02, 2021

 

Nurul mendapat hadiah sepeda motor dari Rektor USU


Kampus-medan.com -
 Perjuangan mahasiswi Universitas Sumatera Utara (USU) bernama Nurul tidak sia-sia. Dimana sebelumnya kisahnya viral di media sosial.


Dirinya  yang bersepeda puluhan Kilometer (KM) dari rumahnya demi mengantar tugas ke dosen berbuah manis. Mahasiswi yang membiayai sendiri kuliahnya itu telah menyelesaikan studinya di USU.


"Sudah sidang meja hijau, nilainya sangat memuaskan," kata Nurul, Senin (1/2/2021).


Selain menyelesaikan studi, Nurul juga mendapatkan hadiah dari Rektor USU, Dr. Muryanto Amin. Nurul mendapatkan sepeda motor untuk menggantikan sepeda yang selama ini dipakainya dari rumah ke kampus.


Nurul, yang berstatus sebagai yatim-piatu, mengaku sangat senang mendapatkan sepeda motor. Dia mengaku tidak menyangka akan mendapatkan hadiah.


"Rasanya Alhamdulillah sangat senang sekali. Makasih banyak kepada Pak Rektor khususnya dan semua kalangan, sangat nggak sangka, itulah rezeki Allah dari yang nggak disangka-sangka," ujarnya lagi.


Nurul mengatakan sepeda motor ini akan dia gunakan untuk aktivitas setelah lulus. Dia akan menggunakan sepeda motor itu untuk mengajar.


Sementara itu, Dr. Muryanto mengatakan peristiwa yang terjadi terhadap Nurul akan menjadi pelajaran baginya sebagai Rektor USU yang baru. Dia berjanji akan mendata mahasiswa yang kekurangan biaya.


"Ini jadi pelajaran juga bagi kita, nanti kita akan mendata mahasiswa-mahasiswa yang kesulitan biayanya, misalnya yatim-piatu. Bisa juga mahasiswa yang niat kuliahnya itu tinggi tapi karena orang tuanya susah nanti kita cari jalan keluar sama mereka," ucap Dr. Muryanto.


Kisahnya Viral di Akun Medsos Dosen

Sebelumnya, kisah Nurul saat berkuliah viral. Dosen Komunikasi FISIP USU, Syafruddin Pohan, menceritakan kisah pelik Nurul untuk bisa berkuliah.


Cerita yang dibuat Syafruddin kemudian viral di medsos, Syafruddin menceritakan soal perjuangan Nurul berkuliah dengan berbagai keterbatasan. Syafruddin sempat salah sangka terhadap Nurul, sebab ada mata kuliah dari mahasiswinya tersebut yang tidak lulus.


“Nurul ini kan mahasiswi saya, jadi dia ada beberapa mata kuliah yang diambil sama saya, waktu berlalu, mata kuliah ada yang tidak lulus. Saya berpatokan pada peraturan juga, kalau tidak ikut UTS atau segala macam, kan ada sanksinya. Jadi itu di luar pengetahuan saya kalau dia nggak kuliah itu karena kekurangan ongkos atau apa, waktu itu saya nggak tahu," ujar Syafruddin kepada detikcom, Jumat (29/1/2021).


Waktu berjalan, Syafruddin berjumpa dengan Nurul. Mahasiswinya itu meminta ujian khusus dengannya.


"Saya jumpa sama dia, dia bilang, 'Saya mau ujian khusus sama Bapak', ada beberapa gitu kan. Karena sudah bimbingan skripsi segala macam, tapi persyaratannya mesti ada perbaikan dulu baru nanti sidang begitu. 'Oke baiklah' saya bilang gitu kan, dengan waktu yang disepakati, untuk mata kuliah saya, 'buat saja tugas, ini topiknya. Nanti, kalau telah selesai hubungi Bapak'," kata Syafruddin menirukan ucapannya kepada Nurul.


Nurul kemudian mengerjakan tugas dan diminta menyerahkan tugas itu ke kampus pada Senin (18/1/2021). Namun, Syafruddin yang lama menunggu tidak kunjung ditemui oleh Nurul. Syafruddin memutuskan pulang saat waktu beranjak sore.


Saat di perjalanan pulang, Syafruddin dikabari oleh Nurul. Dia meminta maaf karena tidak bisa menyerahkan tugas di kampus. Nurul pun meminta alamat Syafruddin untuk menyerahkan tugas yang sudah diselesaikannya.


Syafruddin mengaku sempat menyangka Nurul mencari-cari alasan. Dia pun memilih istirahat sembari kelamaan menunggu Nurul. Beberapa saat kemudian Syafruddin dibangunkan istrinya karena ada mahasiswi datang dengan mengendarai sepeda, Syafruddin pun kaget.


"Ini naik sepeda ini dari mana? Nurul mengaku dari rumahnya dari Medan Tembung. Jadi, hanya untuk nyerahkan tugas ini? Iya, Pak," ujar Syafruddin.


Saat itulah dia mengetahui Nurul merupakan yatim-piatu sejak sekolah. Nurul mengaku tinggal bersama kakak dan abangnya dan kondisi ekonomi kakak-abangnya tidak mendukung kuliahnya. Nurul mengaku tak bisa pergi ke kampus saat tak punya uang.


Untuk menutupi kebutuhannya, Nurul mencari penghasilan dengan mengajar mengaji anak-anak. Honor dari situlah yang jadi ongkos untuk berkuliah. Kini, perjuangan Nurul berbuah manis.


Sumber: Media Indosatu

Berbagi

Posting Komentar